UM Magelang Gagas Pendidikan Era Merdeka di Masa Pandemi Covid-19
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG -.Proses pembelajaran berubah dengan sistem daring. Belakangan, muncul wacana normal baru atau New Normal di tengah pandemi, yang merupakan perubahan perilaku hidup normal seperti biasa namun tetap menggunakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Melihat realita tersebut, Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Jawa Tengah mengadakan webinar nasional dengan tema “Pendidikan Era Merdeka Belajar di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19”. Acara yang berlangsung secara daring atau online ini turut menghadiri antara lain Prof Ir Nizam MSc DIC PhD, Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Indonesia, Prof Dr Sunaryo Kartadinata MPd, Duta Besar RI untuk Republik Uzbekistan, dan Prof Dr Trisno Martono MM, Ketua ISPI Jawa Tengah. Selain itu, Dr Bambang Iswanto MPd, dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Dr Suliswiyadi MAg, Rektor UM Magelang, dan Prof Dr Tjipto Subadi MSi, Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta. Suliswiyadi pun memberi apresiasi kepada para narasumber yang sudah meluangkan waktu bergabung untuk berdiskusi bersama. \"Terima kasih kepada semua narasumber dan peserta webinar yang hadir secara daring ini. Semoga webinar ini dapat memberikan pencerahan di tengah pandemi,” ujarnya. Selain itu, Prof Dr Trisno memyampaikan materi “Berdamai dengan the New Normal”. Menurut dia, tantangan dosen atau guru sebagai pendidik memerlukan kesiapan strategi, teknologi, metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan. \"Selain itu, perlu tugas mandiri berbasis HOTS (studi literatur), essay, project based learning dengan menggunakan protokol kesehatan,” ujarnya. Sementara itu, Dr Bambang memaparkan materi “Guru dan Orang Tua Sebagai Garda Merdeka Belajar Pembelajaran Online/dalam Jaringan. Ia menjelaskan bahwa virus corona tidak akan pernah hilang. Untuk itu, pendidikan sebagai garda depan wajib membangun nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan. \"Diharapkan Tri Pusat Pendidikan, yaitu guru, orangtua, dan sekolah harus terus terintegrasi,” paparnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: